PEMBANGUNAN PARIWISATA BERKELANJUTAN
( SRI RAHMAH NINGSIH,M.M )
Benteng Selayar , 20 Juni 2022
Pembangunan yang berkelanjutan pada hekekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa mendatang. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup (1990) pembangunan (yang pada dasarnya lebih berorientasi ekonomi) dapat diukur keberlanjutannya berdasarkan tiga kriteria yaitu:
(1) Tidak ada pemborosan penggunaan sumber daya alam atau depletion of natural resources;
(2) Tidak ada polusi dan dampak lingkungan lainnya;
(3) Kegiatannya harus dapat meningkatkan useable resources ataupun replaceable resource.
Senada dengan konsep tersebut, Sutamihardja (2004), menyatakan sasaran pembangunan berkelanjutan mencakup pada upaya untuk mewujudkan terjadinya:
- Pemerataan manfaat hasil-hasil pembangunan antar generasi (intergenaration equity) yang berarti bahwa pemanfaatan sumberdaya alam untuk kepentingan pertumbuhan perlu memperhatikan batas-batas yang wajar dalam kendali ekosistem atau sistem lingkungan serta diarahkan pada sumberdaya alam yang replaceable dan menekankan serendah mungkin eksploitasi sumber daya alam yang unreplaceable.
- Safeguarding atau pengamanan terhadap kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada dan pencegahan terjadi gangguan ekosistem dalam rangka menjamin kualitas kehidupan yang tetap baik bagi generasi yang akan datang.
- Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi demi kepentingan pemerataan pemanfaatan sumberdaya alam yang berkelanjutan antar generasi.
- Mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter temporal).
- Mempertahankan manfaat pembangunan ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari antar generasi.
Menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi sesuai dengan habitatnya. Dari sisi ekonomi Fauzi (2004) setidaknya ada tiga faktor alasan utama mengapa pembangunan ekonomi harus berkelanjutan. Faktor pertama menyangkut alasan moral, generasi kini menikmati barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya alam dan lingkungan sehingga secara moral perlu untuk memperhatikan ketersediaan sumber daya alam tersebut untuk generasi mendatang. Kewajiban moral tersebut mencakup tidak mengekstraksi sumber daya alam yang dapat merusak lingkungan, yang dapat menghilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk menikmati layanan yang sama. Faktor kedua, menyangkut alasan ekologi, keanekaragaman hayati misalnya, memiliki nilai ekologi yang sangat tinggi, oleh karena itu aktivitas ekonomi .Pariwisata Berkelanjutan semestinya tidak diarahkan pada kegiatan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan semata yang pada akhirnya dapat mengancam fungsi ekologi. Faktor ketiga, yang menjadi alasan perlunya memperhatiakan aspek keberlanjutan adalah alasan ekonomi.
Alasan dari sisi ekonomi memang masih terjadi perdebatan karena tidak diketahui apakah aktivitas ekonomi selama ini sudah atau belum memenuhi kriteria keberlanjutan, seperti kita ketahui, bahwa dimensi ekonomi berkelanjutan sendiri cukup kompleks, sehingga sering aspek keberlanjutan dari sisi ekonomi ini hanya dibatasi pada pengukuran kesejahteraan antargenerasi (intergeneration welfare maximization).
pembangunan berkelanjutan juga mengharuskan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat dan adanya kesempatan yang luas kepada warga masyarakat untuk mengejar cita-cita akan kehidupan yang lebih baik dengan tanpa mengorbankan generasi yang akan datang.
Pengembangan konsep pembangunan yang berkelanjutan perlu mempertimbangkan kebutuhan yang wajar secara sosial dan kultural, menyebarluaskan nilai-nilai yang menciptakan standar konsumsi yang berbeda dalam batas kemampuan lingkungan, serta secara wajar semua orang mampu mencita-citakannya. Namun demikian ada kecendrungan bahwa pemenuhan kebutuhan tersebut akan tergantung pada kebutuhan dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi ataupun kebutuhan produksi pada skala maksimum. Pembangunan berkelanjutan jelas mensyaratkan pertumbuhan ekonomi ditempat yang kebutuhan utamanya belum bisa konsisten dengan pertumbuhan ekonomi, asalkan isi pertumbuhan mencerminkan prinsip-prinsip keberlanjutan.
Aspek yang mempengaruhi pembangunan pariwisata berkelanjutan terdiri dari :
- Aspek ekonomi
- Aspek sosial
- Aspek lingkungan
Pariwisata yang berkelanjutan adalah pariwisata yang berkembang sangat pesat termasuk pertambahan arus kapasitas akomodasi, populasi lokal dan lingkungan dimana perkembangan pariwisata dan investasi – investasi baru dalam sector pariwisata seharusnya tidak membawa dampak buruk dan dapat menyatu denga lingkungan, jika kita memaksimalkan dampak yang positif dan meminimalkan dampak yang negative.
Prinsip – prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan, yakni :
- Pembangunan pariwisata harus dibangun dengan melibatkan masyrakat lokal untuk kesejahteraan masyarakat lokal.
- Menciptakan keseimbangan antara kebutuhan wisatawan dan masyrakat lokal
- Pembangunan pariwisata harus melibatkan para pemangku kepentingan melibatkan kelompok masyarakat miskin, kaum perempuan , asosiasi pariwisata dan atau kelompok masyarakat lainnya yang berpotensi mempengaruhi jalannya pembangunan.
- Memberikan kemudahan kepada para pengusaha lokal dalam skala kecil dan menengah.
- Pariwisata harus bertumbuh dalam prinsip optimalisasi dan bukan eksploitasi.
- Melakukan program peningkatan sumber daya manusia
- Pariwisata harus dikondisikan untuk tujuan membangkitkan bisnis lainnya dalam masyarakat.
- Adanya kerjasama antara masyarakat lokal sebagai creator atraksi wisata dengan operator penjual paket wisata
- Pembangunan pariwisata harus dapat memperhatikan perjanjian , peraturan perundang – undangan baik nasional maupun internasional sehingga pembangunan pariwisata dapat berjalan dengan lancer dan tanpa kendala.
- Pembangunan pariwisata harus mampu menjamin keberlanjutan , memberikan keuntungan bagi masyarakat pada saat ini dan tidak merugikan generasi mendatang.
- Harus ada monitoring dan evaluasi secara periodik untuk memastikan pembangunan pariwisata tetap berkelanjutan , dengan menggunakan prinsip pengelolaan manajemen kapasitas , baik kapasitas wilayah, kapasitas obyek tertentu , kapasitas ekonomi , kaspasitas social dan kapasitas sumber daya yang lainnya sehingga pembangunan pariwisata dapat terus berkelanjutan.
- Harus ada keterbukaan dalam penggunaan daya alam.
- Terwujudnya tiga kualitas , yakni pariwisata harus mewujudkan kualitas hidup, harus mampu memberikan kualitas berusaha dan menciptakan kualitas pengalamam wisatawan.