Selayar, Pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan pada Desa Wisata, Homestay, Kuliner, Souvenir dan Fotografi yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dari anggaran DAK Non Fisik Dana Pelayanan Kepariwisataan dilaksanakan selama 3 hari yaitu 16-18 Juni 2022.
Sebanyak 40 peserta yang berasal dari Pokdarwis, Pengelola Homestay, Pengelola Souvenir dan Kuliner, Travel Agent, Fotografer, serta Komunitas dan Penggiat Pariwisata mengikuti pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi dalam pemanfaatan pemasaran digital di sektor pariwisata.
Metode pelatihan dibagi menjadi 2 yaitu metode on class di mana para peserta pelatihan mendapat materi dari praktisi di bidang pariwisata dan metode yang kedua yaitu kunjungan lapangan dimana peserta pelatihan berkunjung langsung ke Desa Bontolebang, Kecamatan Bontoharu.
Para narasumber yang dihadirkan juga merupakan praktisi kompeten yang memiliki segudang pengalaman di bidang masing-masing, diantaranya yaitu Budi Rizanto Binol, Strategic Brand and Reputation Consultant yang juga merupakan Tenaga Ahli Co-Branding Kemenparekraf RI menjelaskan terkait pentingnya membangun branding dalam suatu produk atau layanan yang ditawarkan dengan tujuan membangun kehadiran yang signifikan dan menciptakan perbedaan pasar agar lebih dikenal dan dipercaya.
Narasumber lain yang dihadirkan yaitu Galuh Alif Fahmi Rizki, Pengelola Desa Wisata Tinalah, Desa Wisata yang masuk sebagai Top 50 desa penerima ADWI 2021 dan termasuk desa wisata yang fokus melakukan pengembangan desa wisata digital, narasumber sharing terkait strategi digitalisasi desa wisata dan pemasaran digital yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan desa wisata.
Selain itu, Asri seorang Praktisi Fotografer sekaligus Ketua Komunitas Fotografer Selayar yang juga menjadi narasumber pada pelatihan ini menjelaskan pentingnya fotografi untuk promosi digital pariwisata, penguasaan alat serta teknik yang bisa digunakan untuk memaksimalkan hasil foto yang bisa didapatkan.
“Fotografi sangat penting, karena merupakan ujung tombak promosi pariwisata, apa yang bisa di-branding, dipasarkan atau dipamerkan kalau tidak ada foto dan langkah pertama yang bisa dimulai yaitu kuasai alatnya. Tadi sudah dijelaskan mengenai teknik foto, jadi ambil foto setiap hari, perbanyak jam terbang dengan gadget apapun, karena alat yang paling bagus adalah alat yang dikuasai.” ungkap Asri.
Asri yang juga Citizen Jurnalis NetTV ini juga mengungkapkan harapannya bagi para peserta yang telah mengikuti pelatihan ini.
“Harapan mudah2an ketika peserta pulang bisa mempromosikan desanya masing-masing ataupun produknya, intinya mengamalkan ilmunya dari 3 pemateri ini, sehingga desa wisata atau produk yang ditawarkan bisa terkenal, viral dan banyak pengunjung disini.”
Peserta yang diwakilkan oleh Rizki Utami dari komunitas GENPI Selayar juga mengapresiasi Pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan pada Desa Wisata, Homestay, Kuliner, Souvenir dan Fotografi ini.
“Kegiatannya sangat bermanfaat di era saat ini. Saya sebagai peserta jadi paham tentang trik branding dan pemasaran melalui media sosial” ungkap Rizki Utami.
Kegiatan Pelatihan Digitalisasi Branding Pemasaran dan Penjualan pada Desa Wisata, Homestay, Kuliner, Souvenir dan Fotografi ini menjadi pelatihan ke-5 yang diadakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar menggunakan anggaran DAK Non Fisik Dana Pelayanan Kepariwisataan Tahun Anggaran 2022 dan diharapkan dapat meningkatkan kompetensi SDM/Pelaku Pariwisata. (HumasDisparbud)