Sulawesi Selatan adalah daerah dengan budaya dan adat istiadat yang sangat beragam. Sulawesi Selatan memiliki empat suku dengan tradisi dan bahasa yang berbeda – beda. Baju Bodo adalah pakaian khas Sulawesi Selatan yang pada zaman dahulu dipakai pada momen tertentu dengan tata cara yang diwariskan secara turun temurun.
Ketentuan atau tata cara berbusana pada masyarakat Sulawesi Selatan, dahulu diatur dalam sebuah kitab suci, yaitu Patuntung atau tuntunan yang merupakan pedoman dalam menjalankan kaidah kerohanian. Kitab suci tersebut berasal dari warisan kepercayaan Animisme dan Dinamisme yang berisi mantera untuk pengobatan mandi dan pernikahan.
Baju Bodo sendiri terdiri dari blus sebagai pakaian bagian atas dan sarung sebagai pakaian bagian bawahnya. Blus bagian atas terdiri dari dua jenis, baju bodo dan baju labbu. Baju labbu,persis seperti baju bodo hanya saja mempunyai potongan lengan panjang ( panjang adalah labbu dalam bahasa Makassar ).
Pada awalnya baju bodo terbuat dari kain kasa merah atau hitam rangkap dua dan dikanji. Panjangnya hingga menyentuh tanah,dua kali panjang busana dengan lebar kurang lebih satu meter. Agar menggelembung bagian lubang lengan waktu memakainya agak disingsingkan. Sarung tidak diikat pada pinggang namun hanya dipegang saja dengan tangan kiri.
Seiring dengan perkembangan zaman, bahan pembuatan baju bodo tidak semata berasal dari kain kasa lagi, bahkan modelnyapun terkadang dimodifikasi sedemikian rupa dengan tidak meninggalkan keaslian pola dan corak dari Baju Bodo itu sendiri.
Yang unik dari baju bodo, masing-masing warna baju menunjukkan tingkat usia perempuan yang mengenakannya. Warna jingga dipakai oleh perempuan umur 10-14 tahun,warna merah untuk 17-25 tahun,warna putih oleh para inang dan dukun, ungu dipakai oleh janda dan hijau diperuntukkan bagi putri bangsawan.
Selain sarung sebagai pasangan Baju Bodo, berbagai pernak pernik menjadi pelengkap dari pakain khas Sulawesi Selatan tersebut. Sebut saja anting, kalung, gelang sampai hiasan berbentuk mahkota yang terbuat dari bahan perak dan tembaga.
Dulu baju bodo kerap digunakan dalam upacara kematian dan perayaan. Kini pemakaian Baju Bodo sudah mulai terkikis dan terpinggirkan. Orang-orang lebih memilih kebaya modern,gaun malam atau busana-busana yang lebih simple. Namun pada momen – momen tertentu, Baju Bodo tetap menjadi pakaian “wajib” seperti pada pesta pernikahan, seremoni penyambutan tamu dan upacara adat di berbagai daerah.