Selayar – Rangkaian Pesta Rakyat Pesisir dan Pekan UMKM dalam Festival Takabonerate & Dive Camp 2024 semakin semarak dengan digelarnya Lomba Cerita Rakyat di Taman Pelangi, Kota Benteng pada Rabu (09/10/2024). Kegiatan yang diperlombakan untuk tingkat SMP dan SMA ini diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kepulauan Selayar, sebagai bagian dari upaya memajukan kebudayaan daerah.
Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud Kepulauan Selayar, Andi Nur Samsi, S.Si, M.Si. menyampaikan bahwa Lomba Cerita Rakyat ini bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan tradisi lisan yang kian tergerus zaman.
“Diadakan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Tradisi lisan di Kabupaten Kepulauan Selayar perlu dikembangkan karena kondisinya yang sudah hampir punah, mengingat generasi sekarang lebih tertarik menggunakan teknologi modern daripada budaya yang berada pada masa lampau.” ujarnya.
Dengan antusiasme yang tinggi, sebanyak 44 siswa dari tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Daratan Kabupaten Kepulauan Selayar mendaftar untuk berkompetisi dalam lomba ini. Para peserta menyampaikan cerita rakyat dalam bahasa Selayar, dengan durasi penampilan antara 7-10 menit.
Dewan juri yang terdiri dari budayawan dan pegiat budaya Selayar, seperti Drs. Said Anwar, Ramlan Bahar, S.Sos., dan Ahmad Ashar, S.Sos., menilai peserta berdasarkan 4 indikator utama, diantaranya penghayatan, mimik/ekspresi, gestur, serta intonasi.
Selain sebagai ajang kompetisi, lomba ini menjadi sarana untuk menghidupkan kembali kekayaan budaya lokal yang mulai terlupakan. Tradisi lisan seperti cerita rakyat sangat penting diwariskan kepada generasi muda agar nilai-nilai sejarah dan kearifan lokal tetap terjaga di masyarakat.
Sebagai informasi, tradisi lisan yang diantaranya termasuk cerita rakyat, dapat diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) yang diakui oleh Kemendikbudristek. Oleh karena itu, penyelenggaraan lomba ini menjadi langkah penting untuk menggali dan melestarikan cerita rakyat di Kepulauan Selayar.
“Tradisi lisan bisa dijadikan dasar untuk pengusulan WBTB, sehingga bisa mendapatkan sertifikat dari Kemendikbudristek. Jadi penggalian tradisi lisan termasuk cerita rakyat perlu dikembangkan untuk pemajuan kebudayaan daerah.” ungkap Kabid Kebudayaan Disparbud.
Dengan total hadiah jutaan rupiah, lomba ini memberikan penghargaan kepada para juara dari kategori SMP dan SMA, mulai dari Juara 1, hingga Harapan 2. Diharapkan hal ini menjadi langkah awal dalam memperkuat identitas budaya lokal dan mendukung upaya pengusulan WBTB di masa mendatang.
Penyelenggaraan lomba ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat dan sekolah, terbukti dengan ramainya penonton yang memadati Taman Pelangi, Kota Benteng untuk menyaksikan bakat-bakat muda dalam menyampaikan cerita rakyat Selayar. (Dian-HumasDisparbud)