HASIL ANALISIS PROFIL INDUSTRI PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF BERKELANJUTAN
PADA DESA WISATA DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
( SRI RAHMAH NINGSIH.,M.M )
Benteng Selayar, 19 September 2022
Untuk mengembangkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif diperlukan sejumlah SDM yang berkualitas, pengembangan ekonomi kreatif juga membutuhkan ruang atau wadah sebagai tempat penggalian ide –ide kreatif ,berkarya sekaligus aktualisasi diri. Pengembangan ekonomi kreatif dapat dilakukan seiring dengan pengembangan wisata. Atraksi wisata dapat menjadi sumber ide-ide kreatif yang tidak akan pernah habis untuk dikembangkan. Sementara di sisi lain pasar yang menyerap produk ekonomi kreatif telah tersedia, yaitu melalui turis atau wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata.
Akan tetapi realitas yang ada menunjukkan bahwa pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif masih menghadapi berbagai kendala dan hambatan yang membutuhkan tindak lanjut penanganan secara serius. Disadari bersama bahwa pendapatan dari sektor industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terkelola sebaik dan seefektif mungkin dapat meningkatkan pendapatan ekonomi kerakyatan juga berimbas pada pemasukan PAD yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dari hasil analisis profil industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkelanjutan yang dilakukan terhadap pengelolaan industri pariwisata dan ekraf disejumlah desa wisata yang ada di Kabupaten Kepulauan Selayar, menunjukkan hasil :
- Pengelolaan industri pariwisata dan ekonomi kreatif belum dipahami dengan baik sebagai dampak dari lemahnya penguatan koordinasi dan konsultasi serta kerjasama yang dilakukan baik dengan instansi pembina maupun dengan stake holder
- Pemerintah desa /pengelola DTW yang bersangkutan belum mampu menyiapkan dokumen perencanaan pengembangan industri pariwisata dan ekraf
- Masih minimnya pengetahuan dan keterampilan SDM pelaku industri pariwisata dan ekraf dalam mengelola usahanya secara efektif dengan kreatifitas yang tinggi.
- Pemerintah desa / Pengelola DTW belum memiliki dokumen klasifikasi usaha pariwisata di area kerjanya sehingga berdampak terhadap rencana fasilitasi pengembangan industri pariwisata dan ekraf dan perencanaan pengadaan sarana dan prasarana industri pariwisata dan ekraf.
- Pemerintah desa /pengelola DTW belum menyiapkan dokumen kebijakan tekhnis operasional pengembangan industri pariwisata dan ekraf serta perencanaan evaluasi , supervisi dan pelaporan pengembangan industri pariwisata dan ekraf di wilayah kerjanya sebagai acuan dan pertimbangan dalam pendampingan serta pembinaan pengembangan industri pariwisata dan ekraf.
- Pemerintah desa /pengelola DTW belum mampu menyediakan inventarisasi data dan informasi pengembangan industri pariwisata dan ekraf berdasarkan data kunjungan wisatawan sebagai acuan menetapkan target dan pangsa pasar.
- Peningkatan kerjasama kemitraan dan kelembagaan pariwisata juga menfadi faktor yang penting dalam mengembangkan industri pariwisata da ekonomi kreatif melalui kerjasama promosi dan pemasaran pariwisata.
- Masih rendahnya promosi dan pemasaran produk industri paiwisata dan ekraf sebagai dampak dari keterbatasan anggaran baik yang bersumber dari APBN maupun APBD .
- Diperlukan pendampingan yang terus menerus dalam hal pengembangan industri pariwista dan ekraf dalam mengembangkan usahanya dari instansi pembina dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kab. Kepulauan Selayar maupun organisasi perangkat daerah lainnya yang terkait termasuk pendampingan dari lembaga non pemerintah.
Hasil analisis ini dibuat untuk menjadi acuan sekaligus rekomendasi bagi Pemerintah / Pengelola desa wisata di Kabupaten Kepulauan Selayar dalam mengembangkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif secara berkelanjutan dalam rangka mendukung Sustainable Tourism Development.