FESTIVAL TAKABONERATE
AJANG PROMOSI PARIWISATA SELAYAR
SRI RAHMAH NINGSIH.,M.M
Benteng Selayar , 23 Juni 2022
Kabupaten Kepulauan Selayar adalah salah satu daerah yang masuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan dan berfungsi sebagai pintu bagian selatan Sulawesi Selatan dengan karakteristik daerahnya berupa gugus kepulauan sebanyak 132 buah pulau yang wilayah administratifnya terdiri atas 11 kecamatan dan terletak antara 5024’ – 7035’ LS dan 120015’ – 122030’ BT dengan luas wilayah 10.503,69 km2 ( wilayah darat 1.357,03 km2 dan wilayah laut 9.146,66 km2, memiliki batas wilayah :
- Sebelah utara : Kabupaten Bulukumba ( Sulawesi Selatan )
- Sebelah timur : Perairan Teluk Bone
- Sebelah selatan : Laut Flores
- Sebelah barat : Perairan Selat Makassar
Kepulauan Selayar berada pada jalur lalulintas pelayaran nasional yang ramai, bahkan pernah menyandang sebagai daerah transit pelayaran internasional yang ramai pada zaman sebelum kemerdekaan, karena dibuktikan dengan ditemukannya benda-benda keramik asal Cina yang berkualitas tinggi seperti peninggalan Dinasti Sun dan Dinasti Min, serta Gong Nekara yang dibuat pada Zaman Perunggu merupakan gong nekara tertua dan terbesar di dunia. Begitu juga dengan ditemukannya jangkar dengan ukuran raksasa pada zamannya sebagai bukti sejarah bahwa Pulau Selayar pernah menjadi bandar yang cukup ramai disinggahi pelayaran internasional. Bukti-bukti ini menunjukkan bahwa letak geografis Kepulauan Selayar sangat strategis dan layak menjadi kawasan pengembangan pariwisata bahari berkelas internasional. Sehingga dengan letaknya yang strategis dapat disinggahi kapal-kapal pesiar Cruise dan Yacht.
Kabupaten Kepulauan Selayar memiliki keunggulan dalam pengelolaan pariwisata bahari khususnya diving dan kegiatan pantai lainnya, karena dapat dilakukan sepanjang tahun. Dalam hal ini dijelaskan bahwa pada musim barat tiba, kegiatan dapat dilakukan pada bagian timur pulau Selayar, dan pada musim timur dapat dilakukan pada bagian barat pulau Selayar. Serta pada bulan April, Mei, Juni, dan September, Oktober, Nopember kegiatan wisata bahari dapat dilakukan di semua wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar.
Salah satu event wisata bahari Kab. Kepulauan Selayar adalah Festival Takabonerate atau yang sebelumnya dikenal dengan nama Takabonerate Island Expedition ( TIE ) dilaksanakan pada tanggal 24 – 28 Oktober 2018 setiap tahunnya. Pelaksanaan event Festival Takabonerate dimaksudkan sebagai ajang promosi pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan yang diisi dengan kegiatan – kegiatan kebaharian dan didukung dengan kegiatan – kegiatan seni budaya tradisional / kontemporer Sulawesi Selatan yang dilaksanakan setiap tahunnya di Kab. Kepulauan Selayar.
Tujuan pelaksanaan Festival Takabonerate adalah sebagai berikut :
- Memperkenalkan obyek dan daya tarik wisata destinasi pariwisata di Sulawesi Selatan khususnya dan destinasi pariwisata bahari Kab. Kepulauan Selayar.
- Mendukung pembangunan pariwisata bahari Propinsi Sulawesi Selatan dengan mengembangkan wisata bahari di pesisir barat Sulawesi Selatan yang berpusat di Kab. Kepulauan Selayar
- Meningkatkan kunjungan wisatawan ke Sulawesi Selatan khusunya ke Kab. Kepulauan Selayar baik wisatawan mancanegara maupun nusantara
- Meningkatkan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang pariwisata.
Sasaran Pelaksanaan Festival Takabonerate adalah :
- Menjadi pendukung program pengembangan kepariwisataan Propinsi Sulawesi Selatan
- Menjadikan kegiatan festival Takabonerate sebagai ajang promosi besar – besaran dalam meningkatkan minat wisatawan dan investor baik lokal maupun mancanegara
- Menjadi salah satu langkah strategis menuju terlaksananya event besar Sail Takabonerate dan Kab. Kepulauan Selayar sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.
Berbagai kendala yang dihadapi selama ini dalam pelaksanaan kegiatan Festival Takabonerate dapat diuraikan sebagai berikut :
- Dukungan anggaran terhadap pelaksanaan kegiatan belum maksimal
- Sarana dan prasarana bagi para peserta Festival Takabonerate belum memadai diantaranya :
(1). Penerangan lampu
(2). Homestay masih terbatas
(3). Penyediaan air bersih belum memadai
(4). Sarana transportasi belum memadai
(5). Kemampuan dan pengetahuan masyarakat dalam melayani wisatawan masih sangat terbatas
(6). Kemampuan masyarakat dalam mengembangkan sector ekonomi kreatif masih sangat terbatas.
(7). Dukungan dan perhatian pemerintah terhadap pengembangan kawasan pariwisata khususnya di kawasan Takabonerate belum terfasilitasi
(8). Pengembangan kawasan Takabonerate sebagai destinasi wisata dunia belum terintegrasi dari sisi penganggaran oleh semua organisasi perangkat daerah yang terlibat.
Terkait berbagai kendala dan permaslahan di atas, maka beberapa solusi dan tindak lanjut yang dapat dilakukan, diantaranya :
- Perencanaan penganggaran keuangan daerah khususnya terkait pengembangan pariwisata harus bersifat responsif terhadap pembiayaan yang berfokus pada pengembangan pariwisata secara komprehensif
- Dalam hal peningkatan sarana dan prasarana pendukung pariwisata membutuhkan penguatan penguatan koordinasi dan kerjasama dengan perangkat daerah , sector swasta, BUMN dan BUMD.
- Diperlukan adanya sosialisasi dan pendampingan yang berkelanjutan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memberikan yang memuaskan bagi wisatawan.
- Pengembangan sector ekonomi kreatif oleh masyarakat khususnya pada kawasan daya tarik wisata harus mendapatkan dukungan dan pembinaan terus menerus dari lembaga pemerintah yang terkait.
- Perhatian pemerintah terhadap pengembangan sarana dan prasarana pendukung pariwsata harus lebih ditingkatkan melalui perencanaan penganggaran yang berfokus pada pengembangan kawasan pariwisata yang bersifat komprehensif dan sustainable termasuk melibatkan sector swasta atau investor.
- Perlu adanya regulasi atau peraturan daerah tentang pengelolaan obyek wisata pelibatan sector swasta dalam pengembangan pariwisata dan pembiayaan sektor pariwisata