Dua bulan sudah virus corona (Covid-19) menebar ancaman di seluruh dunia. Industri pariwisata merupakan industri yang paling terdampak penyebaran virus ini. Reaksi berantai atau efek domino pun terjadi pada sektor-sektor penunjang pariwisata, seperti hotel, restoran travel agent maupun pengusaha.
Kabupaten Kepulauan Selayar, sebuah kabupaten di ujung Sulawesi yang sedang giat giatnya membangun sektor pariwisata juga terdampak akan penyebaran virus corona ini. Tak hanya pariwisata di Indonesia, Covid-19 juga membuat sektor Pariwisata di Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi lesu.
Beberapa kebijakan pun segera diambil oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar untuk mencegah dan mengurangi resiko penyebaran Covid-19 di Kabupaten Kepulauan Selayar. Dimulai dengan larangan bagi turis mancanegara untuk memasuki wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar yang tentu saja akan berdampak kepada kunjungan di Pantai Pinang dan Pantai Bonetappalang, dua destinasi wisata di Selayar yang dikenal memiliki banyak tamu dan pengunjung dari mancanegara.
Selanjutnya, Bupati Kepulauan Selayar juga memberikan arahan dan himbauan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah bila tidak terlalu mendesak dan menunda semua kegiatan event baik indoor maupun outdoor yang melibatkan orang banyak sampai batas waktu yang kondusif. Menindaklanjuti arahan Bupati, Kepala Dinas Kepariwisataan Kabupaten Kepulauan Selayar Andi Abdurrahman juga memerintahkan staf stafnya untuk menutup beberapa destinasi wisata yang dikelola oleh Dinas Kepariwisataan. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi resiko penularan virus Covid-19 yang sedang merebak di seluruh penjuru negeri.
Meskipun di Kabupaten Kepulauan Selayar belum terdapat kasus positif, langkah yang diambil oleh pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dinilai tepat karena penularan dan penyebaran virus Covid-19 yang relatif cepat.
Dampak dari hal tersebut bisa langsung dirasakan dengan sepinya destinasi destinasi wisata yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Selayar seperti Pantai Punagaan, Pantai Sunari dan Hutan Mangrove Matalalang. Para warga yang biasanya sering terlihat bercengkrama santai di Taman Pusaka sambil menikmati matahari tenggelam di sore hari pun akhir akhir ini menjadi jarang terlihat. Kafe dan restoran yang biasanya terlihat ramai juga mendadak menjadi lebih sepi.
Pariwisata Selayar boleh jadi mati suri karena Covid-19, namun hal yang paling penting untuk dilakukan sekarang adalah melawan dan menanggulangi Covid-19 dengan mengikuti himbauan pemerintah untuk tetap dirumah, melakukan pola hidup bersih dan sehat, sering sering mencuci tangan menggunakan sabun sembari terus berdoa kepada yang Tuhan Maha Esa agar pandemi ini segera berakhir dan Pariwisata di Selayar bisa bangkit kembali. Glenn