Selayar, Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar telah sukses dilaksanakan dan berakhir hari ini, Sabtu 21 Mei 2022.
Pelatihan yang berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh beberapa Kepala Desa, Pokdarwis dan BUMDes, serta komunitas pariwisata ini diisi dengan penyampaian materi pelatihan selama dua hari dan pada hari terakhir dilakukan praktek lapangan di Puncak Tanadoang, Desa Bontomarannu. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pengelolaan desa wisata dan daya tarik wisata di Kepulauan Selayar sebagai daerah yang memiliki banyak potensi pariwisata.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Penglipuran, Bali yang dinobatkan sebagai Desa Wisata terbersih di dunia pada tahun 2016 yang bertindak sebagai salah satu pemateri pelatihan ini, Drs. I Nengeh Moneng mengatakan bahwa dalam membangun desa wisata, yang paling penting dibutuhkan adalah komitmen.
Beliau juga berharap nantinya kesejahteraan masyarakat akan meningkat melalui sektor pariwisata, kunjungan tamu lebih banyak, pariwisata lebih berkualitas, hospitality-nya jalan dan Sapta Pesona diwujudkan. Intinya adalah arahnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan melalui peran dan fungsi masing-masing.
Pada kesempatan yang sama, Ketua BUMDesa Saloka Mandiri Patilereng sebagai salah satu peserta pelatihan, Bapak Abdul Razak menyampaikan rasa terima kasih terhadap Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar.
“Begitu banyak yang kami dapatkan ilmu-ilmu tentang bagaimana tata kelola desa wisata dan kami telah mengetahui fungsi dari Pokdarwis, BUMDesa dan Kepala Desa. Terima kasih untuk Disparbud Selayar karena bisa menghadirkan pemateri-pemateri yang luar biasa, yakni Ketua Pokdarwis Desa Penglipuran (Desa terbersih di dunia), Dosen Poltekpar (Politeknik Pariwisata Negeri Makassar), dan Ketua Yayasan Desa Wisata Nusantara”.
Dalam sebuah pelatihan memang diperlukan pemateri yang ahli pada bidangnya dalam hal ini berkenaan dengan pengembangan desa wisata sehingga dapat memberikan suatu pengetahuan dan pengalaman baru kepada peserta dan ilmu tersebut bisa diterapkan di desanya masing-masing.
“Harapan saya ke depan, mudah-mudahan para peserta dalam hal ini Kepala Desa ada campur tangan dari segi pendanaan dan dapat berkolaborasi dengan Pokdarwis dan BUMDesa masing-masing, dan hal ini dapat berkelanjutan dan membuat suatu gebrakan yaitu analisa dan pemetaan potensi desa di Kabupaten Kepulauan Selayar”, tutup Abdul Razak. (HumasDisparbud)