Selayar, Anrio Sappara merupakan momentum menyucikan diri sekaligus harapan agar diri bersih dan terhindar dari hal-hal yang tidak baik, yang secara tradisi biasanya disebut Tolak Bala. Tradisi ini berupa upaya berdoa untuk memohon keselamatan yang diwujudkan dalam praktik tradisional. Digelar oleh Pemerintah dan Masyarakat Desa Menara Indah, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar, ritual ini dilaksanakan di pesisir pantai Dusun Pasi Timur pada hari Rabu terakhir Bulan Safar atau jatuh pada 21 September 2022 di penanggalan Tahun Masehi.
Setiap prosesi pada ritual ini sarat akan makna yang dipercaya oleh masyarakat Desa Menara Indah dapat mencegah bencana atau musibah, serta menghilangkan segala macam kesialan. Selain itu, tradisi ini juga sebagai sarana silaturahmi masyarakat untuk bersama-sama kembali saling menghargai, menghormati, tolong-menolong, serta bertoleransi tanpa memandang posisi, kedudukan, jabatan, suku, ras, dan lainnya.
Kedua makna tersebut terlihat dari beberapa prosesi pada ritual Anrio Sappara, diantaranya pengambilan kendi yang berisikan air yang telah didoakan pada malam sebelum pelaksanaan kegiatan di Masjid Babul Khaer, Pulau Pasi oleh 15 Ibu-Ibu, yang mana angka 15 ini adalah simbolisasi Surah ke-15 di dalam Al-Qur’an yakni Surah Al-Hijr yang mengandung doa terhindar dari pengaruh buruk dari makhluk halus yang senantiasa mengganggu Umat Islam dikhususkan untuk masyarakat Desa Menara Indah. Selain itu, juga terdapat pengambilan 15 mangkuk bubur Kaloko oleh Ibu-Ibu lain yang berbeda. Bubur Kaloko ini terbuat dari kacang hijau, ketan hitam dan putih, gula merah dan santan yang merupakan simbol keharmonisan dan kebahagiaan masyarakat Desa Menara Indah.
Dalam sambutannya Kepala Desa Menara Indah, Saenal Arifin, S.Sos. mengungkapkan kondisi pelaksanaan tradisi ini di tahun-tahun sebelumnya, koordinasi yang dilaksanakan hingga harapan Pemerintah Desa pada pelaksanaan selanjutnya.
“Pelaksanaan tradisi ini dulunya skala desa, namun setelah berkoordinasi dengan Kecamatan Bontomatene dan Pemerintah Kabupaten agar tradisi yang dilaksanakan pada hari Rabu terakhir Bulan Safar ini bisa diagendakan dan diupayakan dengan sebaik mungkin. Sebagai agenda tahunan masyarakat Desa Menara Indah ini, kami harapkan bisa dijadikan sebagai agenda tahunan Kabupaten Kepulauan Selayar.” ungkap Beliau.
Selain pelaksanaan Ritual Anrio Sappara, hadirin undangan dan masyarakat Desa Menara Indah juga menikmati persembahan tari kreasi Papekang oleh siswa-siswi SMPN. 23 Satap Pulau Pasi Kepulauan Selayar di bawah binaan Sanggar Seni Rhatayya dengan kreator Nur Adi Beta Karaeng Ruttung, yang turut menulis sinopsis ritual Anrio Sappara Desa Menara Indah. (Dian-HumasDisparbud)