Pertengahan tahun sampai akhir 2016 ini, diwarnai dengan banyak event bernuansa tradisional di Kepulauan Selayar, mulai dari Ritual Attoana Turiere, Festival A Jala Ombong sampai acara tahunan A Dinging – Dinging. A Dinging – Dingin sendiri adalah ritual tolak bala yang dilaksanakan masyarakat Kampung Tenro Kecamatan Bontomatene, Kepulauan Selayar.
Ajala Ombong adalah tradisi masyarakat Kecamatan Bontosikuyu yang menjadi simbol kegembiraan dan rasa syukur atas nikmat rezeki dari sang pencipta, terutama hasil laut dan perikanan. A Jala Ombong secara harafiah artinya menjala ikan secara beramai – ramai.
Pada saat acara seluruh peserta yang terdiri dari warga setempat mulai anak – anak hingga orang dewasa membawa alat tangkap masing – masing untuk kemudian beramai – ramai menangkap ikan yang terdapat pada perairan dangkal di pesisir pantai. Acara dimulai ketika air laut pasang dan diakhiri ketika surut.
Acara diawali dengan ritual pembacaan doa dan mantra yang dipimpin tetua kampung. Ada juga sajian makanan khas yang menjadi pelengkap ritual adat yang digelar di Pantai Sangkulu – Kulu Desa Harapan Kecamatan Bontosikuyu, sekitar 25 km arah selatan kota Benteng, Ibukota Kepulauan Selayar itu.
Acara diakhiri dengan mengkonsumsi ikan hasil tangkapan masing – masing ditempat yang sama. Tidak salah jika acar ini juga kerap diartikan sebagai lambang kebersamaan dan persatuan masyarakat kampung. Setiap tahunnya, acar A Jala Ombong dilaksanakan pada sekitar bulan Agustus.
Bupati Kepulauan Selayar sendiri berkomitmen melestarikan acara ini sebagai salah satu peninggalan tradisi yang mengandung nilai – nilai moral yang luhur,”kita akan dukung acara ini berlangsung setiap tahun,” ucapnya saat menghadiri acara.
Menyaksikan ritual ini tidak saja menjadi kesempatan mengetahui filosofi salah satu kearifan lokal masyarakat Selayar, namun juga menjadi momen menikmati keindahan salah satu destinasi wisata pantai di Bumi Tanadoang. Pantai Sangkulu – Kulu menawarkan keindahan pesisir pantai barat Kepulauan Selayar.