Di Kabupaten Kepulauan Selayar, terdapat sebuh perkampungan yang dihuni oleh para pandai besi yang oleh penduduk setempat disebut Papanre Bassi. Mereka adalah para pengrajin yang sehari-hari bekerja membuat berbagai perkakas dengan bahan dasar besi seperti parang, pisau, kampak, pahat, cangkul dan lain-lain.
Pekerjaan turun temurun itu, dilakoni oleh penduduk setempat sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Bahan dasar pembuatan berbagai jenis perkakas itu adalah per mobil bekas yang diperoleh dari berbagai tempat.
Aktivitas pandai besi yang terletak di kampung Sariahang dan Tajuiya ( sekitar 25 km arah selatan kota Benteng ) itu, berlangsung setiap hari sehingga anda bisa berkunjung kapan saja dan menyaksikan langsung kegiatannya.
Besi-besi yang telah dipanggang dalam bara api, ditempa oleh dua orang menggunakan palu berukuran besar sampai menyerupai bentuk yang diinginkan. Selain kedua penempah besi, terdapat satu orang lagi yang bekerja memompa sebuah alat yang berfungsi menjaga api tetap menyala sehingga membuat besi yang ada didalamnya menjadi lebih lunak dan memudahkan untuk dibentuk. Untuk memudahkan api menyala, digunakan arang yang diproduksi khusus oleh penduduk setempat.
Menyaksikan lempengan besi di belah, ditempah lalu berwujud menjadi benda yang diinginkan, memberi kenikmatan tersendiri. Andapun bisa membeli langsung hasil produksi mereka sebagai oleh-oleh. Harganya tentu akan lebih murah.
Untuk perkakas semacam parang, tersedia pula dalam bentuk yang lengkap dengan gagang dan sarungnya. Biasanya dibuat juga oleh para pengrajin di kampung Sariahang dan Tajuiya, dua kampung yang memang betetangga. Jika anda ingin menjadikan parang yang lengkap dengan sarung dan gagangnya, anda bisa memperolehnya dengan harga 100 hingga 150 ribu rupiah.