Selayar – Desa Khusus Bahuluang menjadi pusat perhatian pada Kamis s/d Jumat (18-19/9/2025) dengan terselenggaranya Aksi Gerakan Wisata Bersih (GWB) yang dihadiri langsung oleh Bupati Kepulauan Selayar, Muhammad Natsir Ali, bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Selayar, Tri Yanti Rahmawati Natsir. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Selayar Tangkasa’ yang digagas Pemerintah Daerah, sekaligus sejalan dengan program inisiasi Kementerian Pariwisata dalam mendorong pariwisata berkelanjutan.
Gerakan Wisata Bersih ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan, terutama di kawasan desa wisata dan daya tarik wisata alam yang tersebar di Kepulauan Selayar, dengan pelibatan seluruh unsur—mulai dari Pemerintah Daerah, Desa, Pokdarwis, BUMDes, dan masyarakat.
Kadisparbud: Bahuluang Naik Kelas Jadi Desa Wisata Berkembang
Dalam laporan panitia, Nur Ihsan, Chairuddin, S.S., Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar menyampaikan perkembangan signifikan pariwisata di Desa Khusus Bahuluang.
“Di Bahuluang ini sudah berjalan penyewaan perahu, homestay, serta produk kuliner kemasan dari masyarakat. Ke depan semua ini akan meningkat bila masyarakat bisa bekerja sama. Bahuluang saat ini satu-satunya dari 25 lokasi pengembangan desa wisata yang naik status dari rintisan menjadi desa wisata berkembang. Ini tentu berkat peran aktif masyarakat,” jelasnya.
Beliau menegaskan bahwa Gerakan Wisata Bersih penting diterapkan di kawasan destinasi, sebab jika kebersihan sudah menjadi budaya, maka menjaga lingkungan wisata akan lebih mudah, dengan tujuan utama menumbuhkan kesadaran akan arti kebersihan dalam pariwisata.
Kepala Desa Bahuluang: Wisata Mulai Berkembang, Retribusi Capai Rp 6,5 Juta
Laode Sumitro, Kepala Desa Khusus Bahuluang dalam sambutannya menegaskan bahwa pariwisata di desanya mulai menunjukkan geliat positif.
“Selama tiga bulan terakhir, alhamdulillah telah diberlakukan retribusi tiket masuk Rp5.000. Tercatat sekitar 1.300 kunjungan dengan total pendapatan Rp6,5 juta yang masuk ke Desa Khusus Bahuluang. Apresiasi kami berikan kepada BUMDes Jaya Abadi dan Pokdarwis yang konsisten meningkatkan pariwisata di desa ini,” ungkapnya.
Selain itu, Kepala Desa juga menyampaikan sejumlah aspirasi masyarakat kepada Bupati, diantaranya permintaan bantuan untuk rehabilitasi masjid yang hingga kini masih dibangun secara swadaya, pembangunan pemecah ombak guna mengatasi gelombang besar saat musim barat, serta rehabilitasi jembatan pelabuhan desa yang sudah mengalami kerusakan, dengan harapan seluruh kebutuhan tersebut bisa dibantu realisasinya oleh Pemerintah Daerah.
Bupati Kepulauan Selayar: Aspirasi Masyarakat Akan Disinkronkan
Dalam sambutannya, Bupati Kepulauan Selayar, Muhammad Natsir Ali menyampaikan apresiasi atas capaian Desa Khusus Bahuluang. Beliau menegaskan bahwa aspirasi masyarakat akan diakomodir melalui sinkronisasi perencanaan antara pemerintah dan masyarakat.
“Dalam sistem perencanaan nasional ada istilah top down dan bottom up. Keduanya harus dipadukan. Aspirasi masyarakat akan kita sinkronkan dengan perencanaan pemerintah. Untuk rehabilitasi masjid, saya berjanji akan membantu merealisasikannya. Silakan segera buat proposal, nanti akan saya pikirkan sumber pembiayaannya” jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati Kepulauan Selayar menilai bahwa Desa Khusus Bahuluang memiliki potensi besar sebagai salah satu destinasi unggulan, mengingat aksesnya yang lebih dekat dibandingkan destinasi favorit lain seperti Pulau Tinabo di Kawasan Taman Nasional Takabonerate. Keindahan alam Bahuluang yang memukau bahkan telah menjadi destinasi favorit bagi banyak tamu, sehingga semakin mempertegas potensi desa ini untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan dengan keunggulan yang dimilikinya.
Komitmen Bersama untuk Aksi Gerakan Wisata Bersih
Kehadiran Bupati, Ketua TP PKK Kabupaten Kepulauan Selayar, dan beberapa stakeholder lain seperti Dinas Lingkungan Hidup dalam aksi Gerakan Wisata Bersih di Desa Khusus Bahuluang menjadi bukti nyata dukungan pemerintah dalam membangun budaya wisata bersih.
Gerakan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga lingkungan, meningkatkan daya tarik wisata, serta memperkuat posisi Bahuluang sebagai salah satu desa wisata unggulan di Kepulauan Selayar. (Dian-HumasDisparbud)