Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar, Nur Ihsan Chairuddin, S.S., didampingi oleh Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Akhmad Ansar, S.T., M.M., menghadiri rangkaian kegiatan The 21st BIMP-EAGA Tourism Cluster Meeting yang diselenggarakan pada 21–23 Agustus 2025 di Kota Makassar dan Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia melalui Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut meliputi:
- Workshop on BIMP-EAGA Vision 2035 (21 Agustus 2025) di Politeknik Pariwisata Makassar.
- The 21st BIMP-EAGA Tourism Cluster Meeting (22 Agustus 2025).
- The 2nd BIMP-EAGA Tourism Village Forum (23 Agustus 2025) di Desa Wisata Rammang-Rammang, Maros.
Sebagai informasi, BIMP-EAGA (Brunei Darussalam–Indonesia–Malaysia–Philippines East ASEAN Growth Area) adalah kerja sama ekonomi sub-regional yang bertujuan mempercepat pembangunan sosial ekonomi di daerah-daerah terpencil dan kurang berkembang di keempat negara anggota ASEAN. Dari sisi Indonesia, kerja sama ini mencakup 18 provinsi di kawasan Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Pertemuan tahunan tersebut membahas isu-isu strategis dalam kerja sama pariwisata BIMP-EAGA, yang mana sebagai tuan rumah, Indonesia mengusung agenda penting untuk memperkuat jaringan desa wisata dalam kerangka BIMP-EAGA Tourism Village Network. Konsep ini telah mendapat kesepakatan dari negara-negara anggota dan diharapkan memperkuat daya saing desa wisata di kawasan ASEAN Timur.
Selain itu, pertemuan injuga menyoroti empat prioritas strategis kerja sama pariwisata BIMP-EAGA, yakni:
- Pengembangan aksesibilitas dan infrastruktur pendukung pariwisata (konektivitas darat, laut, dan udara).
- Pengembangan produk ekowisata (penyusunan rute wisata lintas negara, peluang paket wisata bersama, dan pengurangan jejak karbon).
- Pengembangan sumber daya manusia pariwisata (pelatihan bersama dan kerja sama kompetensi antar-negara).
- Pendekatan terpadu dalam pengelolaan alam, budaya, dan warisan (event lintas negara, promosi ekowisata berbasis komunitas, dan publikasi destinasi).
Bagi Kabupaten Kepulauan Selayar, keterlibatan dalam pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk melihat bagaimana potensi pariwisata lokal dapat diintegrasikan ke dalam jejaring kerja sama internasional, dengan peluang besar terbuka untuk memanfaatkan program-program BIMP-EAGA, khususnya dalam pengembangan desa wisata, membangun jejaring dalam memperluas promosi, serta peningkatan konektivitas pariwisata di kawasan timur Indonesia. (Dian-HumasDisparbud)