Kepulauan Selayar, 5 Oktober 2025 – Fakultas Vokasi Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar kegiatan Tourism Talks bertajuk “Destinasi Pariwisata Vokasi Unhas untuk Kemajuan dan Keberlanjutan Pariwisata Selayar”. Acara ini sekaligus dirangkaikan dengan Deklarasi Alumni Angkatan Pertama Program Studi Destinasi Pariwisata Kelas Kerja Sama antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dan Universitas Hasanuddin.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kampus Vokasi Unhas Selayar ini dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain perwakilan Bupati Kepulauan Selayar dalam hal ini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Kepala Sekretariat Vokasi Selayar, para dosen dan tenaga kependidikan Program Studi Destinasi Pariwisata, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Sulawesi Selatan, para kepala sekolah SMA se-Kepulauan Selayar, serta para pegiat pariwisata daerah.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Nur Ihsan Chairuddin, S.S., menyampaikan apresiasi atas kehadiran Program Studi Destinasi Pariwisata Unhas di Kepulauan Selayar. Menurutnya, kehadiran prodi ini menjadi wujud nyata perhatian dunia akademik terhadap pembangunan daerah, khususnya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Fakultas Vokasi Unhas. Kehadiran Prodi Destinasi Pariwisata merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan generasi muda yang unggul, profesional, dan berdaya saing untuk mengembangkan pariwisata daerah secara berkelanjutan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa pengembangan pariwisata bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu 3A: Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas. Kepulauan Selayar, lanjutnya, memiliki atraksi wisata bahari yang luar biasa dan berpotensi besar untuk bersaing dengan destinasi nasional. Dalam aspek aksesibilitas, kehadiran maskapai Fly Jaya dinilai sebagai langkah positif menjawab keresahan soal keterhubungan wilayah.
Namun, pada sisi amenitas, Kepala Disparbud mengakui masih ada tantangan, terutama keterbatasan infrastruktur dasar seperti air bersih, listrik, dan jaringan telekomunikasi di sejumlah destinasi. Ia menyatakan komitmen pemerintah untuk terus membenahi hal ini melalui kolaborasi lintas sektor.
“Kondisi keuangan negara memang sedang tidak stabil, anggaran ke daerah semakin terbatas. Tapi kondisi ini harus kita sikapi secara positif, mendorong kita untuk lebih kreatif dan inovatif,” tambahnya.
Sebagai contoh, ia menyebutkan kegiatan Car Free Day (CFD) di Lapangan Pemuda Benteng yang dimulai dari anggaran nol namun kini telah berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi pelaku UMKM.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga memaparkan sejumlah program strategis Disparbud, antara lain, Pengembangan Desa Wisata di beberapa lokasi prioritas seperti Bahuluang, Bontolebang, Appatanah, dan Tambolongan, dengan target peningkatan status dari Desa Wisata Rintisan menjadi Desa Wisata Berkembang. Serta implementasi Gerakan Wisata Bersih sebagai salah satu program Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang juga akan difokuskan di desa-desa wisata.
Pemerintah daerah Kepulauan Selayar berharap mahasiswa dan alumni Prodi Destinasi Pariwisata Unhas dapat turut serta dalam program pendampingan SDM di desa-desa wisata tersebut.
Menutup sambutannya, Kadisparbud mengucapkan selamat atas kelulusan angkatan pertama Prodi Destinasi Pariwisata Unhas Selayar.
“Ini adalah tonggak sejarah yang membanggakan. Semoga para alumni menjadi agen perubahan yang membangun pariwisata Kepulauan Selayar, membawa nama baik daerah hingga ke tingkat nasional dan internasional.”
Setelah sesi sambutan, acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan beberapa alumni angkatan 2021 Program Studi Destinasi Pariwisata. Para alumni mempresentasikan hasil tugas akhir mereka yang mengangkat isu-isu strategis dan potensi kepariwisataan di Kepulauan Selayar. Topik yang diangkat antara lain Praktik Pariwisata Berkelanjutan di Bitombang, Branding Wisata Ala Wonderful Selayar, dan Kampung Tua Bitombang, Warisan Budaya yang Menjadi Magnet Wisata Selayar.
Diskusi ini mendapatkan beberapa tanggapan dari para peserta, yang terdiri dari perwakilan pemerintah, akademisi, pelaku pariwisata, dan siswa-siswi SMA. Dalam sesi tanya jawab, peserta aktif memberikan masukan dan pertanyaan yang memperkaya pembahasan, serta membuka ruang kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri pariwisata daerah.
Sebagai informasi, sebelumnya turut dilakukan Penyerahan secara simbolis alumni kepada Pemerintah Daerah Kepulauan Selayar serta peluncuran sebuah buku digital (format PDF) hasil karya alumni mahasiswa Prodi Destinasi Pariwisata angkatan 2021.
Pemerintah Daerah melalui Disparbud diharapkan dapat menindaklanjuti naskah tersebut untuk kemudian dicetak dan disebarluaskan kepada masyarakat, agar menjadi referensi dalam memahami potensi serta hasil kerja nyata para mahasiswa dalam bidang kepariwisataan. (FitriSaid_HumasDisparbud)