KEPULAUAN SELAYAR – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kepulauan Selayar menggelar rapat koordinasi bersama para stakeholder sebagai langkah awal implementasi Gerakan Wisata Bersih (GWB), sebuah program nasional Kemenpar RI yang bertujuan meningkatkan kebersihan dan kualitas destinasi wisata secara berkelanjutan.
Rapat dilaksanakan pada Jumat, 16 Mei 2025, pukul 14.00 WITA, bertempat di Ruang Rapat Pimpinan Bupati Kepulauan Selayar. Kegiatan ini menjadi momen penting dalam menyatukan persepsi dan semangat berbagai pihak untuk mewujudkan destinasi wisata yang bersih, sehat, dan aman bagi wisatawan serta masyarakat lokal.
Turut hadir dalam rapat tersebut perwakilan TP PKK Kepulauan Selayar, para kepala perangkat daerah, perwakilan Balai Taman Nasional Taka Bonerate, perwakilan ITSBM Kepulauan Selayar, Kampus Vokasi Unhas Selayar, pejabat eselon Disparbud, Kepala Desa Bahuluang, Ketua Selayar Travelling, Ketua Selayar Bebas Sampah Plastik (SBSP), serta beberapa unsur masyarakat dan komunitas terkait.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Selayar, Nur Ihsan Chairuddin, yang juga bertindak sebagai moderator, membuka rapat dengan menyampaikan harapan terhadap kontribusi seluruh stakeholder untuk menyikapi permasalahan kebersihan di kawasan wisata, terutama di desa wisata dan destinasi unggulan.
“Wisatawan yang datang ke Kepulauan Selayar cenderung bepergian secara berkelompok, sehingga seringkali meninggalkan sampah di lokasi wisata. Karena itu, Gerakan Wisata Bersih ini tidak boleh hanya menjadi kegiatan bersih-bersih sesaat, tetapi harus dilengkapi dengan edukasi, sosialisasi, serta pembentukan relawan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Paparan selanjutnya disampaikan oleh Kepala Bidang Destinasi Pariwisata, Akhmad Ansar. Dalam paparannya, dijelaskan bahwa tujuan utama rapat ini adalah menentukan jadwal peluncuran (launching) Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Desa Bahuluang, Kepulauan Selayar, yang akan diawali dengan aksi bersih-bersih di sekitar kawasan Bahuluang.
Pimpinan rapat, Ir. Arfan Arief, memberikan arahan agar Dinas Pariwisata segera menyusun komposisi tim pelaksana, lengkap dengan tugas dan fungsi setiap seksi. Ia juga mengingatkan pentingnya mempertimbangkan faktor cuaca serta menyesuaikan waktu pelaksanaan kegiatan dengan agenda Bupati dan Ketua Tim Penggerak PKK Kepulauan Selayar.
“Harapan kita, cuaca memungkinkan agar kegiatan dapat berlangsung maksimal. Sebelum pelaksanaan, Disparbud harus sudah menyiapkan teknis kegiatan secara matang,” tegas Arfan.
Rapat juga diwarnai dengan sejumlah masukan dari peserta. Perwakilan Taman Nasional Taka Bonerate, Saleh Rahman (PEH Ahli Madya) misalnya, menekankan pentingnya mengemas gerakan ini secara menarik agar masyarakat terdorong berpartisipasi secara mandiri. Ia juga menyinggung isu penting yang dihadapi kawasan Taman Nasional Taka Bonerate seperti bom ikan dan pencemaran sampah yang sejalan dengan program Gerakan Wisata Bersih (GWB).
Kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan beberapa output strategis, antara lain peningkatan daya saing dan kebersihan destinasi wisata, pelestarian lingkungan dan budaya, penguatan pariwisata berkelanjutan, serta perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Rapat ditutup dengan ucapan terima kasih kepada seluruh peserta dan harapan agar semua pihak yang terlibat dapat memahami serta menjalankan peran masing-masing demi suksesnya Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Kepulauan Selayar. (FitriSaid_HumasDisparbud)