Sumur Tua atau sering disebut Sumur Jodoh oleh masyarakat sekitar adalah sumur tua yang dibangun oleh Belanda terletak sekitar 400 m dari Kampung Tua Bitombang. Masyarakat menyebut Sumur Jodoh sebagai sebuah sumur, namun tempat itu sebenarnya adalah tempat penampungan air buatan. Sumur Jodoh dibangun saat masa penjajahan Belanda pada tahun 1939 sebagai sumber air mereka.
Ketika Indonesia dalam masa penjajahan Jepang, Sumur Jodoh digunakan oleh orang Jepang yang tinggal di kota Benteng sebagai sumber air mereka. Masyarakat sekitar dipaksa mengangkut air dari Sumur Jodoh ke Kota Benteng. Setelah Jepang pergi meninggalkan Indonesia, Sumur Jodoh digunakan oleh para penduduk untuk tempat mandi. Alasan mengapa mereka menyebutnya Sumur Jodoh adalah karena para pemuda bisa dengan mudah melihat dan bertemu dengan gadis gadis di tempat tersebut.
Di masa lalu, keturunan raja dan bangsawan juga menggunakan Sumur Jodo sebagai tempat melakukan ritual mandi di bulan Safar yaitu Mandi Safar.
