Kontaw adalah sejenis pertunjukan silat yang dimainkan oleh laki-laki tanpa memakai alat atau dengan tangan kosong, berbeda dengan Manca Pa’dang, seni bela diri Selayar lainnya yang menggunakan pedang sebagai properti dalam malakukan atraksi.
Kontaw sendiri diyakini sebagai seni bela diri asli Selayar yang diajarkan turun temurun sejak zaman dahulu. Pada zaman kerajaan, Kontaw merupakan atraksi pertunjukan dalam penjemputan tamu agung atau dalam pesta perkawinan bangsawan. Adapun pada masa itu, yang memainkan silat ini biasanya adalah para abdi kerajaan.
Saat ini, Kontaw kerap dipertunjukkan pada acara seremoni Pemerintah Daerah atau pada pesta perawinan. Untuk acara pesta perkawinan, biasanya digelar di kampung – kampung, seperti di Kampung Bitombang yang berjarak sekitar 7 km sebelah timur Benteng, ibukota Kepulauan Selayar.
Dalam memainkan Kontaw, para penampil akan diiringi musik tradisional Selayar seperti gendang, gong dan puik – puik ( alat tiup khas Sulawesi Selatan ). Gerak tubuh para pemain Kontaw tampil selaras dengan irama musik yang dimainkan oleh tiga sampai empat orang pemeran.