Manca’ Pa’dang serupa dengan pertunjukan Pencak Silat seperti yang telah banya dikenal orang. Hanya saja, pada seni Bela Diri khas Selayar tersebut, pedang digunakan sebagai senjata. Dalam atraksi Manca’ Pa’dang, dua pemain yang mempertontonkan keindahan gerakan silat mereka, sesungguhnya tidak bertujuan untuk melukai satu sama lain. Secara umum, atraksi ini menunjukkan cara menyerang dan bertahan dalam sebuah pertarungan.
Dahulu kala, Manca’ Pa’dang di gelar pada pesta-pesta rakyat seperti pesta perkawinan atau sunatan. Hanya saja, saat ini sudah sangat jarang kita menemui kesenian khas Selayar ini dipertontonkan. Kadang-kadang Manca’ Pa’dang hadir pada seremoni peringatan HUT Selayar atau acara lain yang diselenggarakan pemerintah setempat.
Atraksi Manca’ Pa’dang sudah ada saat zaman penjajahan Belanda ( sekitar tahun 1932 ). Bukti itu bisa ditemui pada dokomentasi milik pemerintahan Belanda yang masih bisa ditemui hingga kini.
Dengan gerakan yang cepat dan atraktif, Manca’ Pa’dang menjadi tontonan menarik dan bisa memacu adrenalin anda. Tidak jarang mata pedang yang digunakan, nyaris mengenai lawan. Atau pedang saling beradu dan mengeluaran bunyi seperti di film-film silat yang kerap anda tonton.
Dalam pertunjukan Manca’ Pa’dang, hampir selalu diiringi dengan tabuhan gendang dan gong yang membuat tontonan itu semakin menegangkan. Jika anda berkunjung ke Selayar pada acara-acara yang digelar pemerintah setempat, Manca’ Pa’dang dipastikan hadir menjadi salah satu item acara.