Di Dusun Padang, sekitar 8 km arah selatan kota Benteng, Kepulauan Selayar, terdapat sebuah peninggalan sejarah yang patut anda kunjungi. Benda yang memiliki nilai history itu berupa jangkar raksasa yang tersimpan pada sebuah ruangan khusus yang dikelola pemerintah setempat.
Jangkar yang dilengkapi dengan meriam itu konon merupakan peninggalan pedagang Cina pada abad 17-18. Konon katanya, Jangkar Raksasa ini milik seorang saudagar China bernama Gowa Liong Hui yang mengadakan pelayaran menggunakan kapal besar dan singgah di Padang pada akhir abad XVII. Sampai suatu saat kapal dagang milik Cowa Liong Hui ini rusak hingga tidak dapat lagi digunakan untuk berlayar, kemudian jangkar kapal diamankan oleh penduduk setempat yang dikemudian hari menjadi bukti sejarah.
Ada dua jangkar ditempat ini. Jangkar pertama berukuran,panjang batang : 226 cm,panjang lengkungan : 167 cm, lingkar batang : 60 cm. Sementara jangkar kedua berukuran, panjang batang : 229 cm, panjang lengkungan 117 cm dan lingkar batang, 70 cm. Dari penuturan warga, ternyata bukan hanya wisatan lokal yang sering datang di tempat ini. Wistawan dan peneliti budaya dan sejarah dari luar negeri juga berdatangan di tempat ini.
Untuk meriam sendiri, jumlahnya 3 buah. Jika jangkar raksasa merupakan milik dari saudagar China, lain cerita dengan tiga meriam kuno yang ditempatkan diruang yang sama. Konon, pemilik meriam ini seorang saudagar dari Gowa keturunan Cina yang bernama Baba Desan.
Baba Desan datang ke dusun Padang bersama dengan armada dagangnya dalam rangka mencari perairan baru untuk mendapatkan hasil laut yang akhirnya dia menetap di dusun Padang tersebut. Makanya sekarang ini, meriam tersebut dapat dijumpai di dusun padang kab. Selayar. Ukuran meriam ini bervariasi. Meriam I berukuran, panjang 117 cm, diameter mulut 17 cm, diameter lubang mulut 8 cm. Meriam II bekuran panjang 123 cm, diameter mulut 23 cm, diameter lubang mulut 10 cm. Sementara meriam III berukuran, panjang 125 cm, diameter mulut 18 cm, diameter lubang mulut 8 cm.
Dusun Padang terletak pada areal Bandara Aroeppala Kabupaten Kepulauan Selayar. Lokasi jangkar tua itu sendiri bisa anda kunjungi sesaat setelah mendarat di Pulau Selayar atau sebelum meininggalkan Selayar melalui penerbangan Selayar – Makassar. Atau jika anda berkunjung ke Pantai Baliyya, lokasi jangkar tua tersebut hanya berjarak sekitar 4 km dari pantai berpasir putih itu.