Pariwisata dan Perikanan adalah dua sektor yang menjadi skala prioritas Pemda Kepulauan Selayar dalam arah kebijakan pemerintahan dan pembangunan secara jangka panjang. Hal ini kerap kali disampaikan oleh Bupati Kepulauan Selayar dalam beberapa kesempatan. Fokus kedua hal ini tentu membutuhkan sinkronisasi dan kesepahaman antara berbagai pihak, baik birokrasi, sektor swasta dan stakeholder lain yang berkaitan dengan upaya pengembangan kepariwisataan dan perikanan di Bumi Tanadoang.
Khusus mengenai kepariwisataan, Ayokeselayar melakukan wawancara dengan Iwan JP. Syahlani, yang dalam beberapa waktu terakhir, giat melakukan upaya investasi dalam bidang kepariwisataan di Selayar dibawah payung PT. BONE MALEA BEACH RESORT. Berikut intisarinya :
Apa yang membuat anda tertarik melakukan invasi bisnis di Kepulauan Selayar ?
Baik, secara umum saya bisa katakan, pertama kali saya dan kawan – kawan menyambangi Selayar, kami langsung jatuh cinta dengan daerah ini ( Kepulauan Selayar : red ). Jatuh cinta dengan Keramah tamahan dan pesona alamnya yang masih sangat alami.
Tapi dalam perspektif bisnis, tentu tidak cukup dengan dua hal itu saja, apakah anda melihat Selayar memiliki prospek yang baik dalam hal kepariwisataan kedepan ?
Tentu, meski jujur memang masih banyak yang perlu dibenahi oleh pemerintah setempat baik dalam mendatangkan investor maupun mengajak wisatawan datang ke Selayar. Yang paling urgent tentu akses ke Selayar. Saran kami, penerbangan ke Kepulauan Selayar sudah harus reguler ( tiap hari ) dan tersedianya kapal cepat untuk menunjang keberadaan transportasi udara. Saya dan teman – teman sudah mengunjungi banyak tempat dan juga berinvestasi, Selayar ini memiliki karakter keindahan yang berbeda, terutama pantai dan alam bawah lautnya. itu yang membuat kami berani menamkan modal disini.
Kembali pada pembenahan yang perlu dilakukan terkait akses dan fasilitas. Apa yang perlu segera dilakukan Pemerintah Daerah ?
Pemerintah harus mengajak semua komponen, termasuk swasta. Insentif dan stimulusnya harus ditumbuhkan. Bupati dan unit pelaksana teknisnya harus satu visi dalam membangun pariwisata Selayar, termasuk DPR karena kebijakan melibatkan pemerintah dan wakil rakyat dalam perumusannya. Pemerintah tentu tak bisa sendiri dalam membangun hotel, restoran, fasilitas wisata dan infrastruktur, nah swasta lah yang didorong tentu dengan berbagai kemudahan yang diberikan
Bagaimana kesepahaman itu bisa ditumbuhkan pak ?
Ya Pemerintan Daerah harus punya Grand Design, Grand Design ini yang menjadi acuan semua pihak, apa yang akan dilakukan dalam jangka panjang dan bagimana master plan itu diterjemahkan dalam bentuk kebijakan pembangunan dan penganggaran. Jika itu dilakukan semua pihak akan menuju pada satu titik tujuan yang jelas. Dinasnya, swasta termasuk masyarakatnya.
Dalam amatan Bapak, apakah itu sudah cukup dilakukan di Kepulauan Selayar ?
Saya liat pak Bupati sudah memiliki political will yang baik, tinggal bagaimana itu disinkronkan dengan kebijakan dalam jangka panjang dan seperti apa di transformasi ke unit pelaksana teknis. Saya yakin pak Bupati dan Pemda memiliki kiat untuk itu.
Selain pembenahan diatas, apalagi yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kepulauan Selayar untuk mempercepat akselerasi pembangunan kepariwisataan ?
Dalam kepariwisataan kita mengenal Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas. Jika akses nya sudah baik, fasilitasnya sudah mendukung, selanjutnya promosi harus dilakukan dengan cara – cara terstruktur dan tepat sasaran. Perencanaan promosi penting ditengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perencanaan itu dalam bentuk pemilihan media, jenis informasi yang disampaiakan termasuk tools komunikasi lain yang mungkin dikembangkan didalamnya
( PT BONE MALEA BEACH RESORT saat ini dalam tahap pembangunan hotel dan fasilitas lain di Pantai Bone Malea )