Penduduk Selayar adalah suku Makassar yang sejak zaman dahulu terkenal dengan karakternya sebagai perantau dan pelaut ulung. Jauh sebelum dikenal alat transportasi modern, sebagian masyarakat Selayar menggunakan kapal kayu bernama Lambo. Sekilas Lambo sama dengan Phinisi yang dikenal banyak orang sebagai perahu tradisional asal Kabupaten Bulukumba, kabupaten bersebelahan dengan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Perbedaan Lambo dan Phinisi adalah pada layar dan body perahu. Lambo hanya memiliki satu buah layar, demikian pula badan perahu memiliki perbedaan dengan phinisi dari beberapa aspek. Saat ini, pengrajin perahu Lambo masih bisa ditemui di Pulau Bonerate yang masuk dalam Kawasan Taman Nasional Takabonerate.
Dalam pembuatannya, masyarakata masih menggunakan cara – cara tradisional, termasuk pada alat – alat yang digunakan. Jika suatu waktu Anda berkunjung ke Taman Nasional Takabonerate, sempatkan waktu untuk menyaksikan langsung proses pembuatan perahu tradisional tersebut. Jika beruntung, anda akan menyaksikan proses menarik perahu tradisional ke laut dengan berbagai tradisi yang mengikutinya.
Adapun miniatur Lambo, bisa Anda lihat di Museum Tanadoang yang terletak di Dusun Matalalang, 3 km sebelah selatan Kota Benteng, Ibukota Kepulauan Selayar. Selain miniatur Lambo, Museum Tanadoang juka menyimpan benda – benda purbakala dan berbagai peninggalan sejarah dari kerajaan yang pernah ada di Kepulauan Selayar.